Achmad Irfandi, Sang Inisiator Kampung Lali Gadget
Sumber foto: Harian Disway
Teknologi yang semakin maju memiliki dampak positif bagi semua kalangan. Semakin mudah mendapatkan informasi menjadi salah satu manfaat adanya teknologi. Gadget, produk teknologi yang semakin hari semakin berkembang dengan berbagai fitur menarik dan semakin canggih. Selain dampak positif, gadget atau gawai juga bisa menjadi boomerang jika penggunaannya tak terkendali.
Inilah salah satu “kecanduan” yang harus diwaspadai terjadi pada generasi sekarang. Tanpa adanya pengawasan yang intensif, banyak dampak yang bisa mengganggu perkembangan anak. Contoh sederhana saat anak kecanduan bermain games, ia bisa mengalami masalah sosial karena menarik diri dari pergaulan. Belum lagi aktivitas lain seperti makan dan mandi yang mulai tak teratur. Fenomena seperti ini sekarang banyak dihadapi para orang tua dan tentunya bukan hal yang dianggap sepele.
Berawal dari Rasa Prihatin
Sumber foto: Website Satu Indonesia
Kekhawatiran yang sama juga dialami Achmad Irfandi, pemuda kelahiran 1993 asal Sidoarjo, Jawa Timur. Di daerahnya, anak-anak sering ke warung hanya untuk menumpang wi-fi gratis. Miris karena melihat usia mereka. Seharusnya di usia tersebut mereka lebih aktif bergerak, bersepeda dan bermain dengan teman lainnya.
Belum lagi beberapa berita tentang dampak gadget yang menjadi salah satu penyebab kriminalitas meningkat, bahkan hingga ada yang masuk rumah sakit jiwa. Kekhawatiran dan rasa prihatin membuat Achmad Irfandi tergerak untuk membuat proyek Kampung Lali Gadget.
Pemuda asli Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu ini memulai proyek KLG sejak 2018. Berawal dari kegiatan literasi yang diadakan untuk anak-anak seperti mendongeng, membaca buku, mewarnai dan menggambar. Beberapa bulan kemudian biar kami berinisiatif membuat gerakan melawan kecanduan gawai melalui permainan tradisional. Gagasan ini disambut baik oleh masyarakat bahkan banyak yang ikut berdonasi.
Gerakan ini dinamai Kampung Lali Gadget yang menjadi tempat bermain bagi anak-anak. Lahan yang digunakan luasnya 45 x 50 meter mencakup satu RT di dusun Bender, Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo. Di kampung inilah anak-anak kembali ke dunia bermain yang menyenangkan.
Tak segan membiayai sendiri kebutuhan untuk gerakan ini dibantu teman-temannya termasuk dari usahanya membuat souvenir. Permainan tradisional dapat dimainkan dan juga anak-anak akan dikenalkan dengan kearifan lokal. Diantaranya beberapa aktivitas seperti mandi lumpur, menangkap ikan, menanam padi, membuat kerajinan atau membuat jajanan khas desa.
Salah satu gerakan yang dibuat Irfandi adalah program bernama beasiswa bermain. Anak-anak dapat bermain sambil belajar dengan tema yang berbeda setiap minggu. Di kampung ini program bermain dan belajar dilaksanakan sebagai upaya untuk berkontribusi membangun kecerdasan anak. Pada hari kiasan banyak murid dan guru dari sekolah lain datang ke KLG untuk menjadi pembelajaran berbasis permainan tradisional. Disebut beasiswa bermain karena disajikan secara gratis untuk anak-anak tanpa terkecuali.
Dampak Kampung Lali Gadget bagi Masyarakat
Adanya Kampung Lali Gadget ini membawa dampak yang positif bagi masyarakat khususnya anak-anak sekitar. Kini anak-anak dapat membuat mainan sendiri dari alam dan memiliki banyak pilihan untuk bermain tanpa harus beli.
Dampak besar dari proyek ini tentunya sangat terasa seperti perubahan karakter di mana anak-anak memiliki jiwa kepemimpinan dan terbiasa bersentuhan dengan alam. Banyak pengunjung yang hadir mulai dari SD, SMP, SMA hingga mahasiswa dan umum. Yang tak kalah membanggakan pada pula mahasiswa dari Singapura yang pernah hadir belajar permainan tradisional.
Meski sempat vakum saat pandemi namun KLG kembali ramai dan tetap menyajikan permainan yang kreatif. Manfaat lain yang dari proyek ini adalah meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dengan melestarikan permainan tradisional.
Inspiratif Hingga Mendapat Penghargaan
Dengan berbagai yang bisa didapatkan dan berdampak positif bagi masyarakat tak heran jika Achmad Irfandi mendapatkan penghargaan salah satunya Apresiasi 12th Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2021 bidang pendidikan. Kampung Lali Gadget pendapat banyak perhatian dari para relawan, komunitas, artis, sekolah dan pemerintah.
Harapan Irfandi selanjutnya adalah membuat Kampung Lali Gadget menjadi salah satu ekosistem yang baik untuk berkembang bagi siapapun. Selanjutnya ia bercita-cita membangun sekolah alternatif berbasis alam dan memberikan manfaat lebih bagi masyarakat. Semangat Achmad Irfandi ini patut menjadi inspirasi bagi para generasi muda. Tetap bersemangat menebar manfaat!
Tidak ada komentar untuk " Achmad Irfandi, Sang Inisiator Kampung Lali Gadget"
Posting Komentar